Writing

7 Kiat Menjadi Seorang Penulis Terkenal

Kuncinya adalah pembiasaan pada kegagalan. Siapa tahu, pada usaha yang kesekian, semua unsur yang kita ciptakan mampu membawa kita pada kesuksesan.

Written by Kreta Amura · 4 min read >
Cara Menjadi Penulis Terkenal dan Kaya Raya

Siapa saja bisa menjadi seorang penulis. Untuk menjadi seorang profesional, butuh waktu dan komitmen. Akan tetapi, untuk menjadi seorang penulis terkenal, persoalannya beda lagi. Butuh lebih dari sekedar profesionalitas untuk bisa dikenal oleh banyak orang.

Contoh sederhananya adalah akademisi. Mereka memiliki kapasitas dan kapabilitas, serta profesionalisme yang telah teruji melalui standar penilaian yang baku. Artinya, dalam segi profesionalitas, kemampuan akademisi tidak bisa diragukan lagi. Akan tetapi, banyak dari mereka justru tidak dikenal oleh banyak orang.

Menariknya, untuk menjadi seorang penulis terkenal, anda tidak harus profesional. Tidak jarang kita temui beberapa penulis yang baru menjejak dunia kepenulisan tapi langsung bisa terkenal. Contoh nyata dari fenomena ini adalah para penulis Wattpad yang tulisannya laku terjual dan ludes di pasaran. Meskipun, dari segi gaya bahasa dan konsep cerita banyak yang biasa, atau malah terkesan pasaran.

Lalu, bagaimana formula atau resep rahasia untuk menjadi seorang penulis terkenal?

Sederhananya, profesionalitas membutuhkan ketekunan dan kecermatan, sehingga mensyaratkan komitmen dan waktu. Sementara itu, popularitas mensyaratkan kecerdikan serta keberuntungan, yang mana jarang ditemukan pada mereka yang menulis hanya karena sedang ingin menulis. Lebih jelasnya, berikut beberapa langkah untuk menjadi seorang penulis terkenal.

1. Meluruskan Niat

Menjadi terkenal, dengan deretan karya yang dilabel sebagai national best seller memang merupakan ambisi yang wajar. Akan tetapi menjadi seorang terkenal tidaklah mudah. Ada banyak kegagalan yang akan anda temui nanti.

Jika tujuan menulis adalah untuk ketenaran, maka ketika kegagalan datang manyapa, semangat itu akan hilang begitu saja. Berbeda, jika tujuan itu berkaitan dengan misi mulia sepertihalnya untuk mencerdaskan bangsa. Kita akan senantiasa termotivasi, bahkan ketika gagal berkali-kali.

Sebaiknya, mumpung belum terlambat, mari meluruskan niat. Saya percaya, segala niatan yang baik akan bermuara pada yang baik pula. Meskipun dampaknya tidak sebesar yang kita harapkan, setidaknya, cukup meskipun hanya kita yang merasakan.

2. Melakukan Riset

Dalam kepenulisan, ada tiga jenis riset yang bisa dilakukan. Riset pasar, materi, dan riset untuk evaluasi. Jika anda ingin menghasilkan sebuah karya yang dapat diterima baik oleh pembaca, sehingga anda langsung dikenal banyak orang melalui karya tersebut, setidaknya anda harus melakukan dua jenis riset, yaitu riset pasar dan materi.

Memosisikan karya tulis sebagai produk yang bernilai ekonomis, anda hanya perlu membuat atau menciptakan sebuah karya yang memiliki jangkauan pasar yang luas, dan yang benar-benar dibutuhkan. Riset pasar juga mencakup seberapa besar atau berat persaingan yang ada. Mengetahui siapa dan seperti apa karya yang dibuat oleh para pesaing dan beredar di pasaran dapat memberikan anda gambaran.

Apakah sekiranya anda dapat bersaing, dan memiliki masa depan di sana? Melakukan analisis terhadap karya salah satu penulis terkenal, dan bagaimana mereka bisa terkenal, juga merupakan bagian dari riset. Anda bisa mengambil banyak pembelajaran dari sebuah perbandingan, lalu mengadopsi unsur kesuksesan mereka pada karya-karya anda.

Riset pasar juga mencakup seberapa besar atau berat persaingan yang ada. Mengetahui siapa dan seperti apa karya yang dibuat oleh para pesaing dan beredar di pasaran dapat memberikan anda gambaran. Apakah sekiranya anda dapat bersaing, dan memiliki masa depan di sana? Melakukan analisis terhadap karya salah satu penulis terkenal, dan bagaimana mereka bisa terkenal, juga merupakan bagian dari riset. Anda bisa mengambil banyak pembelajaran dari sebuah perbandingan, lalu mengadopsi unsur kesuksesan mereka pada karya-karya anda.

Untuk menghasilkan sebuah tulisan yang matang, perlu serangkaian riset yang mendalam.

Tapi tidak harus dilakukan dengan cara bepergian. Teknologi informasi di zaman ini sudah sangat memungkinkan. Melalui laman online, atau dengan menggunakan sosial media, anda dapat melakukan wawancara pada beberapa informan yang mungkin dapat membantu memberikan data yang dibutuhkan.

3. Mengenali Target Pembaca

Jika anda berhasil menemukan sebuah pasar potensial dan mulai merancang sebuah tulisan, pastikan anda mengenali betul siapa sesungguhnya target pembaca anda. Dengan memahami kebiasan dan keseharian pembaca anda, mengetahui apa yang mereka suka dan tidak suka, karya anda akan lebih mudah diterima dan segera populer di kalangan mereka.

Sebagai contoh, anda melihat kecenderungan konsumsi literasi pada usia 18-25. Sementara itu, rentang usia tersebut biasanya cenderung menyukai bahasa yang mendayu-dayu, namun tetap mudah dipahami. Di sisi lain, rentang usia tersebut juga sangat rentan. Mereka menghadapi banyak masalah, mengalami krisis identitas sehingga membutuhkan dorongan dan motivasi melalui makna kehidupan, persahabatan dan kekeluargaan.

Apa yang anda perlu lakukan adalah membuat sebuah karya yang mencakup kebutuhan-kebutuhan pembaca anda, sekaligus dekat dengan mereka. Pelbagai permasalahan, perumpamaan, hingga gurauan hendaklah bisa mereka cerna dalam sekali baca. Karena mereka sesungguhnya sedang mencari jati diri, sekaligus lari dari permasalahan sehari-hari, angkat sebuah tema permasalahan yang mungkin tengah mereka alami, sajikan dengan humor dan gaya bahasa yang menggelitik hati, dan buat mereka berkontemplasi.

4. Mampu Menyesuaikan Diri

Terkadang, untuk membuat sebuah karya dengan pangsa pasar yang luas dan bernilai bagi banyak orang, kita dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang lebih, atau justru sepenuhnya asing. Untuk itu, kita harus melakukan riset yang lebih mendalam dari sebelumnya. Bahkan tak jarang memaksa kita meninggalkan zona nyaman.

Jenis tulisan dan topik atau tema yang kita kuasai tidak selalu cocok dengan tulisan yang akan kita kembangkan. Sehingga sebagai seorang penulis, kita diharuskan untuk memperkaya diri dengan wawasan yang baru dan mutakhir. Menyesuaikan dengan perubahan, serta permintaan dan trend yang sedang berkembang.

Memang terdengar susah dan merepotkan. Tapi dari situlah kita akan benar-benar belajar bagaimana merancang dan mengembangkan tulisan yang akan langsung laku di pasaran. Jika anda ingin menciptakan sebuah produk unggul dalam waktu cepat, tentu butuh usaha dan kerja keras, bukan?

5. Membangun Koneksi

Meskipun kebanyakan penulis menyukai kesendirian, namun seorang penulis besar tidak pernah bekerja sendirian. Mereka memiliki kolega, partner, atau bahkan mitra yang merupakan kunci dari kesuksesannya.

Untuk mendapakan masukan yang berkualitas, anda memerlukan kolega, yang juga bekerja pada bidang yang sama dan mengerti betul permasalahan anda, yaitu rekan sesama penulis. Agar tulisan anda bisa diterbitkan lebih cepat, anda juga membutuhkan koneksi seorang penerbit, atau editor yang bekerja pada sebuah penerbit.

Khususnya jika anda merupakan penulis amatir dan baru menjejak dunia kepenulisan, anda membutuhkan seorang yang dikenal baik oleh masyarakat untuk mempromosikan karya anda. Dengan begitu, anda haruslah mulai membangun koneksi seluas-luasnya, selagi bekerja dan terus memperbaiki karya anda. Kecuali, sedari awal anda memang sudah terkenal dan memiliki pengikut yang besar.

6. Progresif, Kreatif & Inovatif

Penulis di era digital dituntut untuk progresif dalam mempromosikan karya-karyanya. Dalam sudut pandang ekonomi, para penulis ini tidak ubahnya brand yang terus produktif menghasilkan produk-produk tulisan dalam bentuk cetak maupun digital. Oleh karenanya, kemampuan untuk membangun personal brand melalui sosial media atau cara lainnya menjadi hal yang mutlak dimiliki oleh para penulis di zaman sekarang jika tidak ingin ketinggalan.

Dengan berbagai tema dan cerita yang beredar di pasaran, anda harus dapat menunjukkan bagaimana karya anda berbeda dari yang lainnya. Kreativitas dan Inovasi tidak hanya dibutuhkan dalam menyusun sebuah naskah dan konsep cerita. Visual, kemasan, dan cara pemasaran harus dilakukan secara kreatif dan inovatif.

Memang, jika kita menulis untuk penerbit mayor, beberapa diantaranya adalah tugas orang-orang yang ada di balik meja redaksi. Akan tetapi, tidak lantas kita lepas tangan dari prosedur tersebut. Seorang penulis harus memiliki visi dan ide pemasaran untuk dikerjakan sendiri. Sehingga, dapat mengoptimalkan penjualan bersama dengan penerbit yang bekerja dengan cara dan prosedur bakunya.

7. Momentum yang Tepat

Beberapa diantara mereka menyebut ini sebagai keberuntungan. Akan tetapi, saya percaya tidak ada yang namanya keberuntungan. Apa yang ada di hadapan tidak lain merupakan sebuah kolaborasi antara serangkaian usaha dan momentum yang saling berkaitan.

Ketika riset telah dilakukan secara mendalam, hingga anda paham betul siapa dan bagaimana calon pembacanya, bersedia berproses untuk mengerjakan naskahnya, tidak pernah lelah untuk bertemu dengan orang baru dan berkembang bersamanya, serta selalu terbuka dengan perubahan dan inovasi yang dimungkinkan, maka saat keenam unsur tersebut berhasil di ciptakan dan brkaitan secara bersamaan, saat itulah apa yang disebut sebagai keberuntungan datang.

Mereka bilang kesabaran merupakan kunci dari kesuksesan. Saya akan berkata, iya, untuk yang satu ini. Umumnya, usaha pertama kita untuk menjadi seorang penulis terkenal akan mengalami kegagalan. Hal ini disebabkan karena beberapa upaya kita tidak berjalan dan berkaitan secara bersamaan. Oleh karena itu, diperlukan pembiasaan dan evaluasi pada setiap tahapan. Siapa tahu, pada usaha yang kesekian, semua unsur yang kita ciptakan mampu membawa kita pada kesuksesan.

Siapa tahu?

Written by Kreta Amura
Ada banyak keajaiban yang tercipta dari kesendirian seorang insan. Bayangkan, apa yang bisa dicapai umat manusia dengan suatu kebersamaan? Profile

Leave a Reply

Your email address will not be published.