Refleksi

Saat Saya Muak dengan Tulisan Sendiri

Saya malu dengan tulisan sendiri. Mereka tak lebih dari produk gagal, memalukan, cacat yang tidak layak ditunjukkan.

Written by Kreta Amura · 1 min read >
Draft Pertama Novel Delima

Nostalgia tidak terbatas tentang saya dengan anda, atau kita dengan mereka. Lebih dari itu, nostalgia mencakup seluruh proses penelusuran terhadap kenangan akan suatu tempat dan kejadian di masa lalu. Tidak selalu harus dimulai dengan melihat foto-lama, atau video hitam putih. Kita bisa memulainya hanya dengan membaca tulisan-tulisan lama.

Salah satu hal yang kerap saya temui, khususnya ketika membaca tulisan sendiri, entah itu yang sempat saya publikasikan, maupun yang tidak sempat dan saya putuskan untuk simpan sebagai kenang-kenangan, adalah merasa muak dan jengkel dengan tulisan sendiri.

Kenapa saya menulis sejelek ini, kenapa saya memutuskan untuk menerbitkan tulisan se-tak berharga ini, kenapa, kenapa? Pertanyaan yang bercampur penyesalan itu terkadang sempat menghantui saya beberapa lama. Tidak jarang, saya akan mencoba menghapuskan jejak tulisan tersebut dari jagat maya.

Sebagai produk gagal, hal yang memalukan, cacat yang tidak layak ditunjukkan.

Semua yang buruk-buruk, yang jelek-jelek, alasan apapun yang bisa saya gunakan untuk menarik kembali tulisan tersebut dari peredaran, lalu memusnahkannya hingga saya sendiri tidak bisa lagi mencari-cari untuk sekedar menertawakan kebodohan diri sendiri di lain hari.

Namun, belakangan saya sadar. Itu adalah hal yang salah. Itu tidak benar, bahkan, dapat dikata tidak bermoral. Saya sedang mencaci diri sendiri, menghina seluruh proses panjang yang saya jalani, dan itu membuat saya merasa sedih. Karena meskipun telah sampai sejauh ini, saya terkadang luput untuk menghargai diri sendiri.

Bagaimanapun juga, seburuk apapun tulisan kita, semuak apapun kita dengannya, tidak lantas membuat kita harus membencinya. Itu adalah gambaran proses, sekaligus tolok ukur bagi kita untuk melihat seberapa jauh kita telah melangkah, dan berubah.

Kreta Amura

Hikmahnya adalah, bahwasanya jika anda pernah mengalami hal serupa dengan apa yang saya alami, dan itu pasti terjadi meskipun setidaknya sekali, maka selamat! Anda telah berjalan dan melangkah lebih jauh dari apa yang anda bayangkan, hingga mendapati bahwa anda sulit atau bahkan tidak bisa mengenali diri sendiri di masa lalu.

Sebaliknya, jika kita merasa biasa-biasa saja atau bahkan berbangga ketika membaca tulisan lama, maka kita patut curiga. Jangan-jangan, kita sekarang dan di waktu itu tidak berbeda. Tidak ada perkembangan, pendewasaan, dan pembelajaran yang cukup berarti bagi kita untuk berbenah dan memperbaiki diri.

Written by Kreta Amura
Ada banyak keajaiban yang tercipta dari kesendirian seorang insan. Bayangkan, apa yang bisa dicapai umat manusia dengan suatu kebersamaan? Profile
Cara untuk Melupakan

Cara Terbaik untuk Melupakan

Kreta Amura in Refleksi
  ·   1 min read
Cara Menghargai Buku

Cara Menghargai Sebuah Buku

Kreta Amura in Refleksi
  ·   1 min read

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *